Saya jadi geli melihat aktivitas putra ke 3 saya. dia begitu
sibuk. Lari-lari dari lapangan, membuka dompet besar yang ada dibawah meja,
kembali lagi kelapangan, kok ga ada capeknya. Dibelakangnya ada yang mengikuti
beberapa bocah sebayanya. Yang mebuat saya geli adalah kegiatan transaksi yang
dilakukan putra saya dan teman-temannya. Apalagi yang dia jual kali ini, batin saya. mengingat
selama ini dari antara putra-putri saya, Firdaus (putra ketiga) lah yang aktif
melakukan kegiatan penjualan. Sepertinya apa saja bisa dijadikan barang
dagangan. Saat musim gambaran, ia rajin memainkannya sampai melimpah ruah
koleksinya, dan ternyata itu semua dilakukan karena ingin menjualnya kembali.
Saat musim layang-layang, ia ikut mengejar layang-layang putus, tapi bukan
untuk dimainkan melainkan dijual. Duh putra saya ini. Ternyata kali ini yang
dijualnya adalah kelereng.