Lagi-lagi Saya terhenyak dengan
sebuah informasi yang diberikan oleh sahabat saya melalui pesan singkatnya yang
sangat tidak singkat. Saya memiliki anak-anak usia pra remaja dan remaja, seorang remaja putri dan 3
anak lelaki, dan selama ini saya begitu yakin bahwa mereka dalam kondisi aman
terkendali dari bahaya pornografi, tapi begitu saya membaca pesan dari sahabat
saya itulah saya menjadi panik tak karuan. Maka saya mulai hunting sana sini, baca
buku ini dan itu demi untuk mengetahui secara akurat informasi tersebut. Karena
begitu banyaknya yang saya baca dan semangat saya ingin berbagi informasi
kepada ayah dan bunda, saya menjadi bingung, mau memulai dari mana.
Sewaktu masih kuliah dulu, jauh
sebelum menikah saya sering mengikuti seminar-seminar tentang anak, dengan
pemateri bunda Elly Risman dan mbak Neno Warisman. Tapi mungkin karena waktu
itu saya belum menikah maka saya jadi
tidak terlalu interest terhadap ilmu-ilmu yang beliau sampaikan ketika itu (dan
sekarang saya merasakannya begitu berharga). Dan kini saya seperti merecall
kembali ingatan saya tentang berbagai perilaku remaja seperti yang diceritakan
dalam seminar bunda Elly.
Mungkin Anda menonton tayangan
mata Najwa beberapa waktu lalu dengan bintang tamu Wali kota Surabaya, ibu
Risma. Entahlah, biasanya saya jarang sekali nonton televisi apalagi dengan jam
tayang diatas jam 8 malam, tapi rupanya Allah menakdirkan saya menyaksikannya
untuk sebuah skenario luar biasa. Saya merinding mendengarkan penuturan bu
Risma, kagum akan apa yang dilakukan beliau sekaligus bergidik mendengar
informasi beliau tentang PSK (Penjaja Seks Komersil), kalau hanya sekedar PSK
saya sudah sangat terbiasa mendengarnya, mlahan bukan Cuma mendengar karena
keluarga kami (orangtua saya) tinggal dilingkungan lokalisasi, hidup bersama
para PSK, melihat tingkah polahnya sehari-hari sampai dengan kuliah
. Namun yang
menarik dari penuturan bu Risma adalah tentang seorang nenek usia 60 tahun yang masih
menjalani profesinya sebagai PSK diusianya yang sudah lanjut itu. Dan yang
lebih mencengangkan lagi adalah pelanggan-pelanggan dari nenek tersebut.
Mirisssss dengarnya, hati saya seperti disayat-sayat, entah perasaan seperti
apa yang saat itu berkecamuk dalam dada saya, campur aduk tak karuan. Bagaimana
tidak, langganan nenek-nenek itu adalah anak-anak usia SD-SMP. Dengan bayaran
seribu duaribu rupiah. Duh Allah, anak-anak
seusia putra-putra saya dan teman-teman sebayanya.
Saya meradang saat menyaksikan
talkshow tersebut. Saya geram pada nenek tua itu, dimana hati nuraninya sebagai
seorang ibu, jerit saya mengutuk perilakunya. Tapi kemarahan tinggal kemarahan,
karena saya belum mampu berbuat apa-apa. Mustahil nenek itu berbuat seperti itu
terhadap anak-anak kecil itu, jika tidak ada permintaan. Ada supply pasti ada
demand, begitu pikir saya akhirnya. Daripada saya mengutuk tak karuan, lebih
baik saya melakukan sesuatu untuk menangkal kejahatan pornografi,
sekecil-kecilnya dalam lingkungan keluarga saya sendiri.
Baiklah, saya akan mencoba
berbagi sedikit yang saya tau baik dari hasil googling, buku, maupun informasi
dari sahabat-sahabat saya yang memiliki kompetensi dibidang ilmu neurologi.
Bahwa berdasarkan riset yang dilakukan pada remaja masa kini, didapati tingkat
pengetahuan mereka terhadap aktifitas seksual luar biasa mencengangkan. Bahkan
istilah-istilah yang tidak saya ketahui (bahkan sampai saya melahirkan putra
ketiga saya) mereka sudah sangat fasih memahaminya. Duh, merinding saya. Saya
pernah mendengar (dari bunda Elly Risman, dalam seminarnya) perilaku anak-anak
laki-laki kelas 5-6 SD yang melakukan (maaf) masturbasi berjamaah disebuah
toilet umum. Astaghfirulloh. Hasil riset juga menunjukkan persepsi yang berbeda
antara anak pra remaja putra dengan putri. Anak
putra memiliki kecenderungan lebih liar dibandingkan dengan anak putri.
Mengapa demikian????
Begini penjelasannya:
Perasaan intim jangka pendek
(Libido, maaf saya harus menyebutnya) dan perasaan intim jangka panjang (anak
kita mengenalnya dengan pacaran/menjalin
hubungan) diatur oleh hormone yang berbeda. Hormone yang mengatur perasaan
intim jangka pendek adalah DOPAMIN yang menimbulkan sensasi senang dan puas.
Sementara perasaan intim jangka panjang diatur oleh OKSITOSIN, sebuah senyawa
kimia yang juga dikeluarkan oleh ibu menyusui, sehingga kita dapati anak-anak
kita saat masih bocah (bayi) merasa nyaman menempel pada kita bundanya, jadi hormone itu lebih untuk
memperkuat hubungan batin.
Dopamin adalah neurotransmitter
yang diatur oleh kelenjar dalam otak yang disebut kelenjar pituitari. Pituitari
aktif karena ada rangsangan dari hipotalamus. Informasi yang dimiliki
hipotalamus itulah yang membuat pituitary aktif. Nah darimana informasi yang
diperoleh oleh hipotalamus??? Informasinya dari apa yang kita LIHAT! Lalu apa
hubungan semua itu dengan anak lelaki kita?
Begini, ketika kelenjar pituitary
aktif ia akan memerintahkan testis untuk memproduksi testosterone.
Testosteronlah yang menciptakan dorongan untuk melakukan aktifitas seksual dan
ketika dorongan seksual itu terpenuhi, maka pituitary sebagai produsen dopamine
akan melepaskan dopamine tersebut, maka terciptalah perasaan senang dan puas.
Lah bagaimana dengan anak perempuan?
Sama, ovarium juga menghasilkan testosterone, hanya jumlahnya jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan testis, itupun langsung dikonversi menjadi estrogen
yang digunakan untuk mematangkan sel telur.Pertanyaannya sekarang: siapa yang
punya TESTIS? Yup. Anak laki-laki. Berarti siapa yang jumlah testosteronnya lebih
banyak? Yup lagi. ANAK LAKI-LAKI. Jadi paham ya ayah bunda, kenapa anak lelaki
suka “ngeres”? dan menjadi sangat wajar jika dalam usia yang sama dengan
paparan lingkungan yang sama anak laki-laki jauh lebih sexually active dibandingkan
anak perempuan. Saya mendengar cerita dari sahabat saya yang aktif memberikan
edukasi seks ke sekolah-sekolah, kalau pertanyaan-pertanyaan anak laki-laki
lebih atraktif dan “ngeres” dibanding anak perempuan yang melontarkan
pertanyaan”lugunya”.
Jadi kalau anak laki-laki ditanya
tentang pacaran, maka mereka mempersepsikannya dengan pegangan tangan, ciuman,
pelukan dan titik-titik yang tak usah saya sebutkan (bisa membuat Anda mual
membacanya). Sementara anak perempuan berpersepsi berbeda, pacaran itu ya
perasaan saling menyayangi atau hubungan sampai kejenjang pernikahan. Duh Ayah
bunda, gadis kecil kita telah diperdaya oleh anak laki-laki sebayanya dengan
bingkai pacaran. Anakku sayaaang, jangan mau kalian diperdaya oleh kata manis
yang bernama “pacaran”.
Ayah bunda, taukah bahwa kita
ikut menyumbangkan paparan terhadap aktifitas seksual kepada anak-anak kita.
LHO KOK? Ya, paparan itu sedikit-sedikit dan tidak kita sadari, bahkan kita
menganggapnya sesuatu yang biasa, bukan hal yang “keterlaluan”. Setiap anak memiliki tombol ON untuk memasukkan konten
“kotor”, dan pemicu aktifnya tombol ON adalah pemandangan yang kita anggap
“lumrah” seperti tayangan iklan sabun, pakaian dalam, parfum dan iklan sejenisnya yang mempertontonkan
keindahan tubuh wanita.Dan menurut seorang
psikolog terapis pornografi, Randy Hyde sekali tombol ON menyala, maka kita tidak bisa membuatnya
OFF, yang bisa kita lakukan hanya mengeremnya sekuat tenaga. Begitulah paparan
itu masuk secara bertahap dan samar (kita bahkan tidak menyadarinya sama
sekali), dari mulai tampilan dimajalah remaja yang pakaiannya serba minim sampai kemudian meningkat menjadi majalah
pria dewasa dan kalau sudah ketingkat itu sudah dikategorikan masuk kearea soft
porn. Lalu meningkat lagi melalui bacaan-bacaan komik yang menampilkan adegan
dan pakaian hulalaaaaa. Lalu film-film Hollywood baik action maupun percintaan
yang banyak menampilkan adegan (yang Anda pasti tau lah).Kemudian naik tahapan
lagi ke games perang-perangan (tembak-tembakan) yang hadiahnya cewek yang boleh
diapa-apain, maka muncullah istilah yang sedang ngetrend sekarang ini yaitu
“cabe-cabean”. Teruuuuus meningkat sampai akhirnya kita dengar dan baca
berita-berita tentang perkosaan dan pembunuhan.
Disaat anak laki-laki kita sudah terpapar dengan
hal-hal yang saya sebutkan diatas, sementara teman (perempuan) sebayanya belum
“ngeh” alias masih lugu, maka pasti bisa kita tebak, kemana anak-anak laki-laki
itu mencari pelampiasan. Ya ke tempat-tempat prostitusi lah. Maka tak heran
jika kita dengar dari bu Risma, ada segmen pasar buat anak-anak “kecil” kita
yang hanya punya seribu dua ribu rupiah, ya nenek-nenek itu, yang sudah tak
laku melayani orang dewasa berduit. Nauzubillah.
Lalu apalagi BAHAYAnya selain itu?
Sebelum kesana, saya ingin mengajak Ayah Bunda
memahami ini: Allah ciptakan perangkat hebat seberat kurang lebih 1,5 kg
dibalik tulang tengkorak kita. Yup. OTAK. Dan ada bagian di dalam otak yang
didesain oleh Allah SWT untuk membedakan manusia dari spesies manapun, sebagai
spesies yang sempurna yang memiliki kemampuan untuk memilih dan memiliki adab
atau nilai-nilai kebenaran, dan itu di diteliti oleh peneliti
Neuroscience dari University of Wisconsin-Madison, Jordan Grafman, PhD. Jadi
sebetulnya setiap kita saat lahir sudah diberi MODAL oleh Allah SWT berupa
NILAI-NILAI KEBAIKAN. Bagian itu namanya Pre Frontal Cortex (PFC), dialah yang
membedakan antara kita dengan hewan atau spesies apapun dimuka bumi ini. Bagian
itu adalah DIREKTURnya otak kita, dialah yang mengambil keputusan berdasarkan
logika, dialah yang merencanakan masa depan, dialah yang mengatur emosi untuk
menunda kepuasan, dialah sang DIREKTUR. Dan bagian ini matangnya baru diusia 25
tahun. Sekarang anda manggut-manggut ya, kenapa kok Rasululloh SAW menikah
diusia 25 tahun. Kalau Anda selama ini ingin difahami oleh putra-putri kecil
Anda, kalau selama ini Anda pengen mereka mengerti kegalauan Anda,
masalah-masalah Anda, Anda pada jalan yang SALAH Ayah-Bunda. Mustinya Andalah
yang harus memahami dunia mereka karena Anda sudah matang duluan dibanding mereka.
Sebagai tambahan informasi, bahwa jika pola pengasuhan dalam keluarga baik,
maka sang “direktur” akan matang lebih cepat.
Sekarang kita kembali pada
pertanyaan apa BAHAYAnya paparan-paparan pornografi terhadap otak anak-anak
kita. Ketahuilah Ayah Bunda, paparan-paparan pornografi dan nilai-nilai buruk
itu MAMPU membunuh sang “DIREKTUR” perlahan-lahan. Dr. Donald Hilton Jr,
Psikoterapis dan Ahli Neurosurgical dari University of Texas mengatakan bahwa kerusakan otak orang yang adiksi
pornografi itu kalau dilihat di MRI sama persis dengan kerusakan otak orang
yang kecelakaan naik mobil ferrari dengan kecepatan sangat tinggi. Kalau
narkoba merusak otak di 3 bagian, obesitas merusak otak di 2 bagian, pornografi
merusak otak di LIMA bagian. DUH, Ayah Bunda sampai disini saja kita sudah
merinding bukan? Bagaimana cara kerjanya? Nanti akan saya ceritakan pada
artikel khusus tentang itu.
Ketika sang “DIREKTUR” sakit atau
mati perlahan-lahan, kita sudah bisa membayangkan bagaimana perilaku anak-anak
kita, anak-anak kita tidak mampu mengerem tombol ON yang sudah aktif tadi.. Tak
heran kalau kita sering kebanjiran video-video porno anak-anak dibawah umur,
anak-anak SMP Ayah-Bunda. Apakah mereka anak-anak “bodoh” disekolahnya? Apakah
mereka anak-anak “nakal” dilingkungannya? Ooooooh tidak! Bahkan belum lama ini
pelakunya adalah anak ROHIS (astaghfirulloh) dan anak-anak yang prestasi
akademiknya HEBAT (langganan . KOK bisa? Ya bisa saja, karena otak yang
mengaturnya BEDAAAAAA. Bahkan yang menjijikkan adalah perilaku anak belasan tahun yang memperkosa ayam sampai
ratusan ekor di Tasik. Anda pasti sama dengan saya akan teriak Otaknya
kemanaaaa??????? Otaknya sudah Rusak Bundaaaa!"DIREKTUR"nya sudah mati.
Lalu apa yang harus kita lakukan Ayah Bunda? Apakah kita harus menarik
anak-anak kita dari pergaulan? Oh NO! Orang bijak bilang, “Jangan kamu tarik
anakmu dari dunia bermain terlalu cepat karena kau akan mendapatkan orang
dewasa yang jiwanya kekanak-kanakan”.
2. BANGUN
komunikasi yang intens dengan anak-anak kita, cintai mereka dengan tulus dan
jadilah sahabat bercerita bagi anak-anak kita. Jangan hanya pintar menuntut ini
dan itu pada mereka, putra-putri kita sudah LELLAH ayah Bunda. Sejak usia 5
tahun dia dibebani PR dan LES ini itu. Jagalah keluarga kita. Firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga
kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
3. BELAJAR
dan terus belajar, mendidik anak kita perlu ilmu ayah-bunda, jangan merasa
cukup dengan ilmu alakadarnya yang diturunkan orangtua kita. Buang pandangan
TABU membicarakan masalah seksologi kepada anak-anak kita. Mereka harus
diedukasi tentang seks dari sejak dini, agar mereka bisa menangkal
kejahatan-kejahatan pornografi dari teman atau lingkungannya. Dan untuk itu
anda perlu BELAJAR, carilah buku, datangilah seminar-seminar yang berkaitan
dengan pendidikan seks pada anak. Anak pada usia
SMP,menunjukkanperubahanseksualsekunder yang nyata pada fisiknya. Ini artinya,
hipotalamus telah mengomando kelenjar pituitary untuk mekanisme pelepasan testosterone
ke dalam darah. Mekanisme ini secara alami terjadi pada anak sebagai
perkembangan seksualitasnya. Namun, stimulus dari luar (baca:video porno dan
games dengan konten porno) akn mempercepat releasenya testosteron tadi. Sehingga
anak tidak perlu lagi mimpi basah untuk ejakulasi. Mereka telah sexually
active dan ironisnya kebanyakan orangtua tidak tau kapan pertama kali anak
laki-lakinya ejakulasi. Bahkan orangtua belum menyiapkan anak untuk menghadapi masa
‘mimpi basah’ untuk pertama kali. Orangtua masih saja terus berfokus pada
PR-dan-les. Bagaimana mungkin orangtua tiba-tiba akan membicarakan konten “pornografi”
pada anak? Banguuuun Ayah-Bunda …Banguuuun…putra-putri kita memerlukan kita.
Mumpung belum terlambat. Hai para guru dan pendidik, apakah tidak ada yang
lebih kreatif dan sekedar member beban anak didik anda dengan PR dan PR.
Perhatikanlah anak-anak kita yang Booring dan kemudian bertingkah menjengkelkan
di kelas. Ayooo, kita sama-sama belajar dan belajar demi masa depan bangsa
kita. Jangan sampai hanya dijadikan sasaran empuk pemilik bisnis pornografi.
Mereka TERTAWA (banyak uang) kita MENANGIS (menderita)
4. Seleksi
tontonan dan games putra-putri Anda. Bagi Anda yang memiliki anak laki-laki dan
doyan main games, pasti mengenal games GTA bukan? Games yang kental dengan
aroma pornografi dan kekerasan! Menurut Anda siapa yang memainkan games
terssebut?? Apakah pria dewasa? OH NO! kalau ANda datangi warnet-warnet game
online, Anda akan mendapati adek-adek bersesragam putih merah dan putih biru
yang memenuhi warnet, dan games GTA menjadi games yang digandrungi oleh
bocah-bocah itu, anak-anak kita. Anak-anak kita terpapar terus menerus oleh
tampilan dalam games tersebut, Anda sudah tau apa akibatnya kaaan? Ya, DIREKTUR
mati! Tak heran jika anak-anak kita yang masih pra remaja menjadi mudah “terangsang”
bila melihat tontonan porno. Taukah Anda bahwa games GTA meraup untung 3 juta
USD hanya 3 hari setelah launching. Lagi-lagi pemilik bisnis TERTAWA, kita
MENANGIS.
5. BIJAK
dalam memberikan GADGET utuk anak kita. Hanya dengan satu buku jarinya, kita
mengantar mereka yang kita sayangi berselancar ke dunia tanpa batas. Dimana didalamnya
terdapat 4200 situs porno diunggah oleh pebisnis pornografi setiap minggunya. Bahkan
kemaren saya membaca berita dari vivanews.com seorang sarjana ekonomi yang
memiliki bisnis situs video porno anak, ketika ditangkap ia mengatakan: "Alasannya (mengelola bisnis
video porno anak) ya iseng saja. Ada di pikiran dan mulai ketagihan," ujar
Deden saat ditemui di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Jakarta,
Jumat 28 Februari 2014. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Deden
mengelola bisnis tersebut dengan empat website dan satu link, diketahui ada 120
ribu video porno anak. HAH! sesak nafas saya dibuatnya. Belum lagi TELEVISI
disetiap ruangan di rumah kita yang menayangkan film kartun yang mengandung
konten porno seperti spongebob dan kartun anak-anak dengan cerita percintaan
orang dewasa, ditambah lagi bagi Anda yang berlangganan TV kabel, akan banyak
tayangan adegan-adegan orang dewasa yang bias dilihat. Ayah-Bunda, baguuuuuun,
jangan karena kesibukan Anda mencari nafkah kemudian melupakan buah hati Anda,
yang akan menjadi masa DEPAN bagi Anda.
Jika Anda peduli dengan masa depan Putra-putri Anda, yuk bersama-sama kita bergerak memerangi pornografi, sekecil-kecilnya dari rumah kita. Mulai hari ini singkirkan katalog-katalog belanja yang memamerkan aurat dari dalam rumah kita. SAVE CHILDREN!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar