Minggu, 22 Desember 2013

PROGRAM DALAM DIRI ORANGTUA

Belakangan ini kita menyaksikan berita penyiksaan terhadap anak 6 tahun hampir diSemua stasiun televisi di negri kita ini. Setiap orangtua normal pasti miris mendengar berita keji tersebut. dimanakah nurani orangtua itu? begitu kira-kira sebagiannya berkomentar.
Ya. Saya secara pribadi sangat-sangat mengutuk perbuatan orangtua yang tega melakukan perbuatan tersebut.
Ada banyak analisa yang dilakukan berkaitan dengan perilaku orangtua bocah itu. Ada yang mengatakan bahwa peristiwa itu bisa terjadi (dan banyak terjadi dalam keluarga-keluarga lain) karena tekanan ekonomi. Ada yang mengungkapkan karena faktor pendidikan dan masih banyak lagi analisa lainnya.
Diluar itu semua, saya meyakini bahwa faktor ekonomi dan lainnya bukanlah FAKTOR UTAMA, karena menurut saya, faktor-faktor tersebut hanyalah salah satu pemicu dari banyak pemicu yang lainnya.

Ada PROGRAM yang salah dalam diri orangtua tersebut. Program itu tertanam KUAT dalam dirinya, seperti sebuah program komputer yang tinggal dipanggil, maka kemudian ia akan RUNNING. PROGRAM itu terbentuk tidak serta merta, melainkan melalui proses yang panjaaaang. Melalui  Pengalaman masa kecil, pengalaman-pengalaman dari lingkungan atau orang tua, pengalaman yang disertai emosi program itu terbentuk. Dan ketika program itu terpatri dalam diri seseorang, maka ketika muncul sebuah pemicu, maka program itu akan berjalan secara OTOMATIS.
Contoh: ketika kecil orangtua kita membesarkan kita dengan umpatan, setiap hari kita mendengarkan umpatan-umpatan tersebut, maka jadilah ia program dalam diri kita, maka saat kita memiliki buah hati, PROGRAM itu RUNNING.
Jika dalam perjalanan hidup, kita kemudian mendapatkan banyak pencerahan-pencerahan yang tepat, maka program tersebut dapat terkikis. Seberapa besar terkikisnya tergantung upaya kita dalam meng UNINSTALL program tersebut dari dalam diri kita.

semoga bermanfaat


Tidak ada komentar: