Minggu, 19 Januari 2014

BERI KEPERCAYAAN, MAKA KREATIVITAS AKAN MUNCUL

Ini cerita saat saya harus keluar kota meninggalkan 3 putra dirumah, tanpa orang dewasa.

Meninggalkan mereka dalam waktu 2 sampai 6 hari memang sudah biasa saya lakukan, bahkan sejak mereka masih sangat kecil, saat putri sulung saya masih duduk dikelas 5 dan harus menjaga adik-adiknya yang masih kecil. Kini si sulung sekolah Boarding, sehingga tinggallah jagoan-jagoan yang sering saya tinggalkan dirumah. Kali ini saya meninggalkan mereka dalam musim penghujan. Walaupun agak khawatiur, tapi saya menguatkan diri untuk tenang dalam menjalankan tugas saya diluar sana. 
Tentu, tidak boleh serta merta kita meninggalkan anak-anak kita tanpa edukasi terlebih dahulu. Ada beberapa tahapan hingga kemudian saya dengan yakin mampu meninggalkan mereka dalam usia yang masih belia.


Pendelegasian untuk tugas-tuga penting juga dipastikan sudah dapat mereka lakukan. Dan yang terpenting adalah memberikan mereka KEPERCAYAAN.

Dan yang lebih utama dari itu adalah KEPERCAYAAN kita pada Allah SWT, pemilik anak-anak kita. Ketika saya keluar rumah, maka saya MANTAPkan hati dan Pikiran saya, saya tinggalkan kekhawatiran apapun yang sempat melintas dalam pikiran. Saya titipkan mereka pada Allah SWT, setelah upaya manusiawinya saya lakukan.
"Ya Allah, mereka adalah milikMU dan aku menitipkannya kembali padaMU." begitu doa saya sepanjang perjalanan.
***

Hari kedua saya diluar kota, putra ke 2 saya menelpon,"ma... pintu belakang kok ga bisa ditutup rapat?" Tanyanya, Wah, kenapa ya?
"mas minta tolong sama om warung deh." saya menyarankan. Didepan rumah kami ada warung kelontong, pemiliknya baik terhadap kami.
"Baik ma..." jawabnya.
Saya menjadi tenang, dengan jawaban putra saya.
Tiba waktunya, ketika saya pulang kerumah, saya mendapati pintu belakang diganjal menggunakan rak sepatu dan kaleng-kaleng cat besar. Tak menunggu sampai esok hari, saya bergegas menemui om warung untuk berucap terimakasih, tapi ternyata disambut dengan wajah penuh keheranan olehnya.
"Ah, saya belum masuk rumah ibu dari ibu pergi." begitu katanya, Lho? jadi? Saya jadi penasaran, tapi harus menunggu sampai anak-anak pulang sekolah. Wah, lama terasa.....
***
"Mas....itu idenya siapa?" Tanyaku, saat anak kedua saya yang masih duduk di kelas 6 SD( waktu itu ) telah melepas lelahnya sepulang sekolah.
"Ide apa ma?" tanyanya heran
"Itu lho pintu belakang..."
"Ooooowh.... idenya mas sama adek-adek." jawabnya sambil nyengir
"Jadi mas ga minta tolong om warung?" tanyaku menyelidik
"Ga ma... mas mikir dulu, diapain ya? trus pada punya ide deh, diganjel." jawabnya
Saya memeluknya, ya Allah terima kasih bisik saya dalam hati, anak saya memiliki inisiatif sendiri, tak mengandalkan bantuan orang lain.




Tidak ada komentar: